Gaungkan Persatuan, Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar Perdamaian di Tuban

08 August 2025 | 08:34

Gaungkan Persatuan, Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar Perdamaian di Tuban

Tuban – Suasana damai dan semangat kebangsaan menyelimuti Taman Abhirama, Tuban, saat ribuan jemaah dari berbagai penjuru berkumpul dalam acara Tabligh Akbar yang dihelat oleh Majelis Al-Wafa Bi’ahdillah. Acara yang diadakan pada malam sabtu tanggal 18 Juli 2025 ini menjadi momentum penting bagi para ulama untuk menyuarakan pesan persatuan dan cinta tanah air.

Digelar bersamaan dengan Ijtima' Manthiqi (perkumpulan ulama regional), acara ini menunjukkan sinergi yang kuat antara ulama dan pemerintah (umara). Kehadiran para habaib, kiai, pejabat pemerintah daerah, serta perwakilan dari TNI dan Polri menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Rangkaian acara berlangsung dengan khidmat, diawali dengan doa Tartibul Faatihah yang dipimpin oleh Al-Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor dari Probolinggo. Gema selawat dan pembacaan Maulid Addhiya’ulaami’ yang dilantunkan oleh munsyid dari Majelis Arridwan Tuban menambah kekhusyukan suasana. Puncaknya adalah saat mahalul qiyam, di mana ribuan hadirin serentak berdiri memanjatkan doa dan selawat, memohon keberkahan bagi diri dan keselamatan untuk bangsa Indonesia.

Sejumlah tokoh ulama terkemuka turut memberikan sambutan dan tausiyah singkat, menunjukkan dukungan luas dari berbagai institusi Islam. Di antaranya adalah KH Ahsan Ghozali dari Tuban, perwakilan Ponpes Langitan KH Ma’shum Faqih, perwakilan Ponpes Al-Anwar Sarang Agus Achyat Ma’ruf Zubair, serta Habib Husein bin Ali Assegaf sebagai perwakilan alumni Universitas Al-Ahgaff Tarim.

Tausiyah inti disampaikan oleh Al-Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor dan Al-Habib Achmad Jamal bin Thoha Baagil. Dalam pesannya, kedua habib menekankan bahwa kunci untuk meraih kebahagiaan di hadapan Rasulullah SAW adalah dengan mempererat persatuan, saling mencintai sesama anak bangsa, dan menjauhi segala bentuk perpecahan.

"Persatuan dan saling mencintai adalah hal yang paling dapat membuat hati Rasulullah bahagia. Maka dari itu, jauhilah perpecahan," demikian inti pesan yang disampaikan.

Melalui majelis yang penuh berkah ini, diharapkan pesan perdamaian dan nasionalisme dapat terus tertanam kuat di sanubari masyarakat. Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia, memohon agar senantiasa terhindar dari perpecahan dan para pemimpinnya selalu berada dalam bimbingan Allah SWT.

LUQMAN BAIHAQI

JAWA TIMUR