Khuruj Dakwah ke Sandai, Misi Keilmuan yang Harus Sampai

10 August 2025 | 17:01

Khuruj Dakwah ke Sandai, Misi Keilmuan yang Harus Sampai

Kamis, 12 Juni 2025. Senja mulai turun di Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Dari ujung kampung hingga pusat kota, cahaya lampu masjid mulai berpijar. Malam itu, Majelis Al-Wafa Biahdillah Kalimantan Barat memulai rangkaian Khuruj Dakwah Sandai 2025, menghidupkan malam dengan cahaya ilmu.

Di Masjid Al Ikhlas, jamaah larut dalam ta’lim bersama Ustadz Hasani dan Ustadz Hamid. Sementara itu, di Masjid Al Muhajirin, Ustadz Rama menyampaikan pesan-pesan penguat iman. Di Masjid Silaturahim, nasihat menyejukkan hati datang dari Ustadz Abdurahman. Dan di Masjid Ar Ridho, Ustadz Quraisy menebar hikmah selepas Isya.
Tak ketinggalan, Masjid Al Isro’ diisi Ustadz Masdi, dan Musholla Nurul Iman kembali disinari tausiyah Ustadz Quraisy. Malam itu, Sandai benar-benar hidup. Setiap sudutnya bergetar oleh lantunan ilmu dan dzikir.

Esoknya, Jumat 13 Juni 2025, gema adzan berkumandang serentak. Di enam masjid yang berbeda, para khatib naik mimbar menyampaikan khutbah yang mengetuk hati. Ustadz Masdi di Masjid Al Ikhlas, Ustadz Hamid di Masjid Silaturahim, Ustadz Abdurahman di Masjid Al Muhajirin, Ustadz Quraisy di Masjid Al Isro’, Ustadz Rama di Masjid Ar Ridlo, dan Ustadz Hasani di Masjid Baitul Makmur. Setiap kata khutbah menjadi pengingat bahwa hidup ini hanyalah perjalanan menuju Allah.

Siangnya, giliran kaum ibu yang mendapatkan siraman rohani. Di Sandai Tua, Ustadz Quraisy dan Ustadz Hasani hadir tepat pukul 13.30. Di Sandai Kiri, Ustadz Rama bersama Ustadz Hamid menebar pesan kebaikan. Sementara itu, Musholla Gg. Rukun di Al Barokah Sandai dipenuhi jamaah selepas Ashar berjamaah bersama Ustadz Masdi. Dan di Sungai Tua, Ustadz Abdurahman menebarkan hikmah yang menguatkan hati para pendengar.

Puncak acara tiba pada malam Sabtu. Di Masjid Baitul Makmur, seluruh Ashab, enam orang jumlahnya, berkumpul dalam Majlis Dzikir dan Ta’lim ba’da Isya. Dzikir bergema, memenuhi langit Sandai, lalu diakhiri dengan petikan kalam mulia yang disampaikan Ustadz Quraisy: “Tidak ada yang lebih membahagiakan hati Nabi, selain tersebarnya ilmu dan sampainya ilmu itu kepada umat.”

Sebuah pesan yang menggetarkan hati, warisan dari Habib Ali Al-Habsyi, yang menjadi penutup indah bagi perjalanan dakwah ini.

Dengan penuh harap, panitia menyampaikan… semoga kegiatan seperti ini terus hadir setiap tahun. Menjadi cahaya yang tak pernah padam dan menghidupkan Sandai dengan semangat dakwah, hingga akhir zaman.

MOH. IQBAL RIFDI

JAWA TIMUR